Sesuai judul yang
tertera, kali ini saya akan bercerita tentang ranginang. Oh ya, bagi yang belum
tahu apa itu ranginang, raginang atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut rengginang adalah makanan khas Jawa Barat yang terbuat
dari ketan dikeringkan lalu di goreng hingga renyah.
Ranginang Ambu atau disingkat menjadi Rambu. Ambu dalam Bahasa Indonesia adalah Ibu, karena biasanya yang membuat ranginang adalah ibu-ibu. Ranginang Ambu berarti Ranginang buatan ibu.
Waktu saya masih tinggal
di rumah mertua, saat bulan puasa seperti ini biasanya mama mertua serta kakak
ipar saya sedang banyak-banyaknya pesanan ranginang, mereka menjual ranginang mentah dan
matang. Ranginang yang dijual oleh mertua dan ipar saya memang bukanlah produksi sendiri,
melainkan produksi rumahan di Garut, Jawa Barat. Biasanya suami saya kebagian
tugas untuk mengambil ranginangnya langsung ke Garut.
Oya, karena saya juga
ikut menjual ranginang ini secara online, maka saya akan menggunakan
kata ‘kami’ untuk kata ganti penjual.
Ranginang yang kami jual
ini berbeda dengan ranginang pada umumnya, ranginang kami lebih mengembang saat
digoreng, selain itu rasa dan kualitasnya juga selalu diutamakan. Maka dari
itu, para konsumen selalu repeat order terlebih pada momen bulan Ramadhan
seperti sekarang ini.
Konsumen kami bukan
hanya datang dari dalam kota saja (Bandung), tapi juga dari luar kota seperti
JABODETABEK, Karawang, Cirebon, dan Indramayu. Untuk pengiriman kami selalu
percayakan pada JNE Trucking (JTR) by JNE . Alhamdulillah selama 4 tahun kami menjual ranginang, pengiriman keluar kota selalu aman sampai ke tangan konsumen
dengan JTR. Kami menggunakan layanan tersebut karena kiriman keluar kota
biasanya lebih dari 10kg, dengan estimasi pengiriman 3-4 hari, barang dagangan kami
sampai saat ini belum ada komplain dari pembeli.
Bulan Ramadhan selalu
membawa berkah bagi para penggerak UMKM, khususnya kami. Walaupun omset kami sempat
berkurang saat pandemi seperti sekarang ini, salah satu penyebabnya karena masyarakat
tidak bisa mudik. Mudik menjadi salah satu faktor penglaris dagangan kami,
karena saat itu keluarga besar berkumpul bersama, makanan melimpah ruah mulai
dari nastar, ketupat hingga ranginang tersedia. Sudah menjadi tradisi masyarakat
Indonesia saat lebaran tiba, waktunya kumpul bersama keluarga (mudik lebaran).
Tapi tidak ada satupun
yang menginginkan datangnya wabah penyakit ini. Larangan mudik oleh Pemerintah tentunya memiliki tujuan yang baik. Walaupun omset menurun, jika disyukuri akan terasa nikmat dan penuh keberkahan. Yang terpenting
adalah kita diberi kesehatan oleh Allah swt.
Sekian cerita tentang dari Ranginang Ambu :)
#JNE